Siapa yang suka berantem pas banget baca postingan saya yg ini hehe... saya mau cerita sedikit tentang perjalanan saya ke kampung piga, bajawa flores. saya mengunjungi kampung yg berada di barat flores untuk melihat tradisi adat bermain tinju tradisional yang dilakukan setiap satu tahun sekali antara bulan mei sampai dengan agustus. dan pas sekali sesampai disana acara adat tinju tradisional sedang dilaksanakan dan berlangsung ramai. sepertinya orang satu kampung semua sedang menonton acara tinju yg dilangsungkan dari pagi sampai petang ini.
Tinju SAGI tinju tradisional khas ngada , tinju ini di mainkan dua orang laki-laki yang berasal dari kalangan anak muda setempat. Siapa saja boleh main, syaratnya pun tak sulit cukup BERANI dan LINCAH karna tinju ini membutuhkan kelincahan tangan untuk menonjok sang lawan maupun menangkis pukulan lawan. Tinju ini tidak menggunakan tangan kosong ataupun sarung tangan biasa, tapi menggunakan buah enau yg sudah kering dan ditancapkan beling-beling. hiiiiii ngebayangin kena tonjok aja ngeriii.. Tapi jika melihat keberanian orang2 ini dan kelincahan mereka bermain tinju cukup menghibur saya.
Peserta tinju harus mengenakan ikat kepala khas dan juga sarung sebagai pengganti celananya. dan sebelum tinju biasanya mereka minum sopi atau arak flores ( Mungkin supaya main tinjunya lebih PD dan lebih asik ya..hehe). Disaksikan oleh ketua adat dan setiap peserta dipegang oleh satu wasit yg memeluk peserta untuk menahan kalau2 pesertanya menjadi emosi dan jadi brutal. Dan tinju ini bukan pertandingan siapa yang menang dan siapa yang kalah tetapi hanya hiburan semata. Jadi ga ada tuh yg namannya dendam. Dan kalau salah satu sudah ada yg kepukul permainan selesai, pesertapun berpelukan. Dan ganti dengan peserta lain.
Penutup dari acara adat ini adalah TINJU SAGI PEREMPUAN. dan saya ikut berpartisipasi dalam tinju ini. Agak sedikit berbeda dengan TINJU LAKI-LAKI, tinju perempuan tidak menggunakan ENAU, jadi hanya menggunakan kain yg di kepalkan ditangan. Awalnya agak deg2an tetapi semua orang mendukung saya dan terus memberikan saya teriakan penyemangat..hehe..lalu saya ganti pakaian dengan sarung khas flores dan ikat kepala. wasitpun sibuk mencari lawan saya. ada beberapa perempuan lokal yg tidak mau bertanding melawan saya (mungkin dia keburu takut ngeliat badan saya yg besar..hehe) jadi wasitpun harus mencari lagi siapa lawan saya. sekitar 15menit saya menunggu akhirnya dapet juga lawan saya, perempuan dengan postur kecil. Melihat lawan saya berpostur kecil saya jadi PD untuk ngelawan dia. pertandinganpun dimulai semua orang berteriak memberikan semangat untuk saya ada juga yg berteriak "pukul mukanya, pukul perutnya" hahah saya semakin semangat dan membara... Lalu mulailah kami saling berhadapan dan.....................................................BUGGGGGGG, dia menonjok muka saya. Saya yg tadinya ketawa2 jadi emosi dan memukul kembali mukanya.haahhah... satu pukulan mendarat dimuka lawan saya. pukulan pun terjadi beberapa kali, sehingga gigi saya dan dia berdarah2 dan pertandingan disudahi oleh wasit. lalu kami berpelukan dan saling melontarkan maaf. Wohooooo seru banget emang yang namanya berantem. Ini moment yg gabisa saya lupain di kampung piga :).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar